dinQari, Opinion. Bulan Puasa memang identik dengan kebaikan. Bulan yang penuh berkah ini memang serius di jadikan oleh seluruh umat untuk memperbanyak pahala, memupuk keimanan serta meningkatkan keimanan. Salah satu bentuk konkrit kebaikan yang masyarakat lakukan dalam bulan Ramadhan adalah dengan Ber-'Shadaqah'.
Pada dasarnya Shadaqoh itu tidak menentu harus berbentuk materi. Shadaqoh juga dapat berupa kebaikan terhadap sesama. Tergantung bagaimana hal tersebut disikapi. Tujuan umum dari shadaqoh adalah mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, menambahkan nilai-nilai ke Taqwaan kita kepada-Nya, serta semakin bagusnya kwalitas keimanan kita kepada-Nya. Shadaqoh juga bisa kita kelompokkan menjadi dua aspek. Pertama, yaitu Shadaqoh wajib atau lebih sering dengar dengan istilah Zakat. Zakat disini hukumnya wajib bagi orang yang kaya serta mampu dari sisi finansialnya. Ada Zakat Fitrah (zakat untuk mensucikan diri kita), yang pelaksanaannya sebentar lagi ini . . . . (sekarang juga gak papa), yang penting gak sampae selesai sholat ied. Ya . . waktunya pada saat bulan Ramadhan sampai sebelum sholat ied. Karena ini zakat wajib, maka orang-orang yang menerimanya pun tertentu pada mereka-mereka yang memang membutuhkan dipandang dari syari'at Islam dan pandangan sosial masyarakat tentunya. Mereka yang berhak menerimanya ada 8 golongan. Diantaranya, Pertama, orang Fakir (yaitu orang yang tidak berpenghasilan atau memiliki penghasilan tapi penghasilannya tidak sebanding dengan kebutuhannya, penghasilannya tidak bisa mencukupi separuh kebutuhannya. Misalnya, tiap harinya pak taufiq butuh uang 10.000, tapi penghasilannya hanya 2.500 saja). Kedua, Orang Miskin. Ketiga dan seterusnya silahkan cari tahu informasinya. Googling mas ya . . . . he he he.
Ok, berikutnya, kita kembali ke pembahasan. Ada shadaqoh yang sunnah. Karena ini sunnah, maka segala aspek yang menyertainya pun juga tidak begitu terikat dengan apapun. Waktu, tempat, apa, kapan serta siapa yang akan kita beri shadaqoh tidak begitu diperhatikan dalam shadaqoh sunnah ini. Anda mau shadaqoh Sarung, OK, baju, Never ming, Laptop, apalagi . . . . .yang pada intinya adalah keihklasan untuk berbagi dan memberi.
Hal inilah yang sering masyarakat lakukan, termasuk di Pamekasan, Pademawu, kwanyar juga tentunya. Mereka 'berbondong' untuk berbagi dengan sesama, memberikan bingkisan, Tunjangan Hari Raya (THR) serta seadanya dengan harapan bisa mendekatkan diri kita kepada-Nya, memperbanyak Pahala dan tujuan-tujuan yang lainnya.
Yang terakhir, saran saya, shadaqah itu tidak akan semakin membuat uang kita semakin sedikit. Perbendeharaan barang kita kian berkurang. Tidak !!!. Shadaqoh sebaliknya kawan. Justru oleh Allah akan dilipat gandakan. Kalau kata mereka-mereka sih, kalau kita shadaqoh Rp.1.000 kita akan mendapatkan 10 kali lipat, berarti . . .Rp.10.000.
Percaya . . ?!!!! Harus kawan, kalau ndak yakin, katanya ndak dapett yang 10 kali lipatnya. Dan inget juga HARUS TEPAT SASARAN shodaqohnya. Artinya kalau orang udah kaya, ber-uang, ya jangan di kasih lah, kasih ke mereka yang membutuhkan saja. Biar Tepad Sasaran . .
Demikian. Terakhir . . . . “Kullu ma’rufin shadaqah” (Setiap kebajikan, adalah shodaqoh). , , , , , ,